PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BERBASIS DESA MANDIRI DI KECAMATAN ULUERE KABUPATEN BANTAENG
Prospects For The Development Of Independent Village-Based Agribusiness In Uluere District, Bantaeng District
DOI:
https://doi.org/10.52625/j-agr-sosekpenyuluhan.v19i2.321Keywords:
Agribisnis, strategi, Desa MandiriAbstract
Strategi pembangunan ekonomi sangat perlu dilakukan untuk memberikan solusi pada kompleksnya permasalahan ekonomi di Indonesia. Berdasarkan besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yaitu 49,11% (BPS, 2022), maka pengembangan agribisnis berbasis desa mandiri menjadi strategi pembangunan ekonomi yang tepat. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, dan berfokus pada satu desa, yaitu Desa Bontomarannu yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas dibandingkan dengan 5 (lima) desa lainnya. Pemilihan desa sasaran dilakukan secara purposif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pengembangan kawasan agribisnis serta faktor pendukung dan penghambatnya. Dengan metode penelitian deskriptif kualitatif serta teknik pengumpulan data: FGD, wawancara, dan dokumentasi. Per 2021, data produksi tanaman sayuran di Kecamatan Uluere sebanyak 16.020 kw dengan luas lahan pertanian paling tinggi dibandingkan kecamatan lain (Kabupaten Bantaeng dalam Angka 2022, BPS, 2022). Luas Desa Bontomarannu 19,20 km2 dengan potensi dan prioritas agribisnis masyarakat yaitu: profesi petani (87%), sentra pengembangan tanaman Hortikultura (Bawang merah, kentang); Tanaman Pangan (Jagung dan padi sawah); Buah-buahan (pisang, mangga); Tanaman bunga serunai; Peternakan (Ayam kampung dan ayam petelur). Potensi sumber daya cukup besar untuk dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, hasil-hasil produksi pertanian bisa diolah dan dijual. Masing-masing potensi agribisnis lebih menekankan kepada perlunya pelatihan pengembangan keterampilan para pelaku usaha, peningkatan hasil produksi, pemasaran dan pangsa pasar yang lebih luas, pertimbangan pemilihan lokasi kawasan agribisnis, dan digitalisasi. Melalui pengelolaan berbasis agribisnis di Kecamatan Uluere, diharapkan segala aktivitas ekonomi bisa cepat tumbuh dan memberi masyarakat peluang kerja yang lebih luas serta memberi efek kepada pengurangan pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat.